Davide Santon: Bek Serba Bisa yang Berpengalaman di AS Roma

Davide Santon adalah pemain sepak bola asal Italia yang telah menjadi bagian dari AS Roma sejak 2019. Dengan pengalaman luas di level klub Eropa, Santon dikenal sebagai bek serba bisa yang dapat bermain baik di posisi bek kanan maupun bek kiri. Meskipun tidak selalu menjadi pilihan utama, kontribusinya di lini pertahanan Roma sangat penting dalam memberikan kedalaman skuad yang dibutuhkan tim, baik di Serie A maupun kompetisi Eropa.

Karier Awal dan Perjalanan Santon

1. Awal Karier di Italia

Davide Santon lahir pada 2 gennaio 1991 di Portomaggiore, Italia. Ia memulai karier sepak bolanya di akademi Inter Milan, klub yang membawanya ke dunia profesional. Santon tampil impresif di level junior dan akhirnya dipromosikan ke tim utama Inter Milan pada 2008. Sebagai bek muda yang menjanjikan, ia menjadi bagian dari skuad Inter yang meraih treble winners pada musim 2009-2010, termasuk kemenangan di Liga Champions.

2. Pindah ke Premier League dan Kembali ke Italia

Setelah beberapa tahun di Inter Milan, Santon pindah ke Newcastle United pada 2011. Di Premier League, ia mendapatkan lebih banyak waktu bermain dan terus berkembang sebagai bek yang bisa bermain di kedua sisi pertahanan. Namun, setelah beberapa tahun di Inggris, Santon kembali ke Italia pada 2015 dan bergabung dengan AS Roma. Meski sering menjadi pilihan kedua di Roma, pengalamannya di level internasional dan kompetisi Eropa membuatnya tetap menjadi pemain yang penting di skuad Roma.

Peran Santon di AS Roma

1. Bek Serba Bisa dengan Kemampuan Bertahan yang Kuat

Santon dikenal dengan fleksibilitasnya di lini belakang. Sebagai seorang bek serba bisa, ia dapat bermain sebagai bek kanan ataupun bek kiri, memberikan pelatih José Mourinho banyak opsi dalam menyusun formasi dan strategi. Santon memiliki kemampuan bertahan yang solid, baik dalam duel satu lawan satu maupun dalam memblokir umpan silang lawan. Keunggulannya terletak pada kemampuan bertahan yang konsisten meskipun sering diposisikan di sisi yang berbeda-beda dalam tim.

2. Membantu Serangan dari Sayap

Selain tugas defensifnya, Santon juga memiliki kualitas dalam mendukung serangan tim. Dengan kecepatan dan kemampuan menggiring bola yang cukup baik, ia mampu naik membantu serangan dari sisi sayap, memberikan umpan-umpan yang berbahaya, dan berpartisipasi dalam serangan balik. Meskipun tidak dikenal sebagai pencetak gol, Santon bisa memberikan kontribusi penting dalam membangun serangan dari belakang.

3. Pengalaman dan Kepemimpinan di Lini Belakang

Sebagai pemain yang telah berpengalaman bermain di level internasional dan klub-klub besar, Santon membawa kualitas kepemimpinan yang berharga bagi AS Roma. Pengalaman di Serie A, Premier League, dan Liga Champions membuatnya tahu bagaimana mengatasi tekanan di pertandingan besar. Meskipun bukan pemain yang selalu menjadi pilihan utama, kehadirannya di ruang ganti sangat membantu menjaga atmosfer tim tetap positif dan kompetitif.

Tantangan dan Harapan Masa Depan Santon

1. Persaingan Ketat di Lini Pertahanan

Sebagai bek serba bisa, Santon harus bersaing ketat dengan pemain lain untuk mendapatkan tempat di starting XI Roma. Dengan kedatangan pemain baru dan kehadiran bek-bek muda berbakat, ia harus terus beradaptasi dengan gaya permainan pelatih José Mourinho dan berusaha mempertahankan tempatnya di tim utama. Namun, fleksibilitas dan pengalaman Santon memberikan keuntungan besar dalam kompetisi di lini pertahanan Roma.

2. Peran Sebagai Pemain Cadangan dan Mentorship

Melihat usianya yang sudah memasuki 30-an, Santon mungkin lebih sering berperan sebagai pemain cadangan dalam beberapa pertandingan. Namun, ia tetap dapat memberikan pengaruh besar dalam skuad Roma, terutama dalam memberikan pengalaman dan bimbingan kepada bek-bek muda yang sedang berkembang. Santon bisa menjadi mentor yang berharga bagi pemain muda seperti Riccardo Calafiori atau Marash Kumbulla, yang memiliki potensi besar untuk berkembang di Roma.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *