Dari Raja Madrid ke Tantangan di Inggris
Setelah bertahun-tahun menjadi tembok kokoh di lini tengah Real Madrid dan meraih segudang trofi, Casemiro mengambil keputusan besar pada 2022: hijrah ke Manchester United. Banyak yang sempat meragukan kepindahannya, mengingat usia dan level tantangan di Premier League yang sangat tinggi.
Namun, Casemiro justru membuktikan bahwa dirinya masih termasuk gelandang bertahan terbaik dunia. Di musim pertamanya, ia langsung memberikan dampak besar bagi Setan Merah, membawa kestabilan dan mental juara ke lini tengah yang sempat goyah.
Pemimpin Senyap di Old Trafford
Stabilitas di Tengah Ketidakpastian
Manchester United musim 2024/2025 sedang berada dalam masa transisi, dengan hasil yang naik turun dan tekanan besar dari media maupun fans. Di tengah situasi itu, Casemiro tampil sebagai pemimpin senyap. Ia bukan hanya menghentikan serangan lawan, tapi juga menjadi titik awal serangan dari belakang.
Kemampuannya membaca permainan, melakukan tekel bersih, dan mengatur tempo sangat krusial dalam mengontrol jalannya pertandingan. Meskipun performa tim terkadang inkonsisten, Casemiro tetap menjadi figur paling stabil dan dapat diandalkan.
Lebih dari Sekadar Pemutus Serangan
Berbeda dengan anggapan umum bahwa gelandang bertahan hanya bertugas menghancurkan serangan, Casemiro menunjukkan bahwa perannya jauh lebih kompleks. Ia juga mencetak beberapa gol penting, termasuk sundulan dari bola mati, serta umpan-umpan panjang yang akurat untuk membuka ruang serangan.
Tak jarang, kehadirannya juga memberi kepercayaan diri bagi rekan setim seperti Bruno Fernandes dan Christian Eriksen untuk bermain lebih agresif ke depan.